Monday, June 14, 2010 | 6:42 PM | 0 Comments
Diduga karena Rem Blong dan Ban Pecah
SEMARANG - Tujuh tewas serta 14 orang lainnya mengalami luka ringan dan luka berat gara-gara kecelakaan secara karambol di Jalan Perintis Kemerdekaan, persisnya di depan Terminal Banyumanik, pukul 07.30 kemarin (13/6). Penyebab kecelakaan diduga truk pengangkut pasir yang melaju dari arah Ungaran, Kabupaten Semarang, menuju Kota Semarang, mengalami rem blong dan pecah ban sehingga oleng.
Truk kemudian menabrak Honda Genio H 7456 KG yang melaju dari arah berlawanan hendak berbelok ke Perumahan Diponegoro, Banyumanik. Setelah menghantam Genio, truk Hino H 1537 LE itu menabrak 8 kendaraan lainnya. Akibatnya, satu keluarga yang menumpang Genio tewas di lokasi kejadian. Bodi mobil hancur berkeping-keping. Sedangkan 14 orang yang lain terluka berat dan ringan. Korban tewas maupun yang terluka dievakuasi ke RSUP dr Kariadi, RS Banyumanik, dan RS Elisabeth Semarang.
Kecelakaan tersebut menyebabkan kemacetan panjang dari Ungaran-Semarang hingga 7 jam lebih. Hingga tadi malam, arus lalu lintas masih tersendat di jalur selatan yang menghubungkan Semarang-Solo-Semarang-Jogja tersebut.
Korban tewas yang menumpang mobil Honda Genio itu warga Perumahan Diponegoro VI/68 RT 5/6, Banyumanik. Mereka adalah Khaerul Soleh, 46, dan Istiqomah, 48 (istri Khaerul), serta dua anak mereka, Raisya Iftika Kairina, 19, dan Salman M. Hasbi, 13.
Korban tewas yang lain adalah Djoko Wasid, 52, dan Endang Sri Sulistyowati, 49. Keduanya warga Banjardowo, Genuk. Djoko dan Endang merupakan suami-istri yang berkendara Daihatsu Zebra H 8658 WA. Satu lagi korban tewas, yakni sopir truk penyebab kecelakaan bernama Jumadi, 58. Dia warga Jalan Gajah RT I/7, Kabupaten Demak. Jumadi meninggal sesaat setelah dirawat di RS Elisabeth. Sedangkan 14 orang korban luka dirawat di UGD RS Banyumanik, RS Elisabeth, dan RSUP dr Kariadi.
Informasi yang dihimpun koran ini di lapangan menyebutkan, kecelakaan terjadi diduga karena rem truk Hino yang disopiri Jumadi itu blong. Truk yang melaju kencang tersebut menghantam Honda Genio yang dikendarai keluarga Khaerul.
Mengapa Genio yang ditumpangi Khaerul sekeluarga bisa terhantam truk pengangkut pasir itu? Rupanya, pada saat truk melaju kencang, Genio milik Khaerul akan berbelok ke kanan (dari arah Semarang) ke perumahan yang ditempati korban. Seperti diketahui, Perumahan Diponegoro tidak jauh dengan lokasi Terminal Banyumanik. Sejajar dengan terminal.
Dihantam truk yang melaju kencang, mobil Khaerul terbalik dan berguling sekitar empat kali ke utara. Genio baru berhenti setelah membentur tiang reklame di dekat tiang lampu lalu lintas di Jalan Karangrejo depan Terminal Banyumanik. Kondisi mobil terbelah dua.
Sementara truk terus melaju dan menabrak Daihatsu Zebra H 8658 WA yang dikendarai Djoko-Endang. Mobil Daihatsu hancur. Djoko-Endang tewas. Sedangkan dua anaknya selamat. Yakni, Suastika Dewi Setyaning, 22, dan Suastika Aulia Rahma, 8.
Berikutnya, truk menabrak angkot H 1172 DC, Mitsubishi pikap L300 H 1882 NC, Toyota Vios B 2075 SH, sepeda motor Honda Supra K 4018 PF, Toyota Innova H 8644 EG, dan truk Hino H 1806 EG. Saat ditabrak, semua kendaraan sedang melaju karena lampu pengatur lalu lintas di samping Terminal Banyumanik menyala hijau. Ketika itu, arus lalu lintas padat merayap.
Saksi mata di lokasi kejadian, Dodok, 26, tukang ojek, menuturkan, ketika itu kondisi jalan raya ramai. Sopir truk Hino, Jumadi, berusaha menginjak rem untuk mengendalikan laju truk. Namun, diduga rem truk blong. Pada saat bersamaan, ban depan kanan truk meletus. Truk oleng dan menabrak delapan kendaraan. (mg6/isk/jpnn/c4/iro)
Ban Pecah, Truk Tabrak 8 Kendaraan, 7 Tewas
Diduga karena Rem Blong dan Ban Pecah
SEMARANG - Tujuh tewas serta 14 orang lainnya mengalami luka ringan dan luka berat gara-gara kecelakaan secara karambol di Jalan Perintis Kemerdekaan, persisnya di depan Terminal Banyumanik, pukul 07.30 kemarin (13/6). Penyebab kecelakaan diduga truk pengangkut pasir yang melaju dari arah Ungaran, Kabupaten Semarang, menuju Kota Semarang, mengalami rem blong dan pecah ban sehingga oleng.
Truk kemudian menabrak Honda Genio H 7456 KG yang melaju dari arah berlawanan hendak berbelok ke Perumahan Diponegoro, Banyumanik. Setelah menghantam Genio, truk Hino H 1537 LE itu menabrak 8 kendaraan lainnya. Akibatnya, satu keluarga yang menumpang Genio tewas di lokasi kejadian. Bodi mobil hancur berkeping-keping. Sedangkan 14 orang yang lain terluka berat dan ringan. Korban tewas maupun yang terluka dievakuasi ke RSUP dr Kariadi, RS Banyumanik, dan RS Elisabeth Semarang.
Kecelakaan tersebut menyebabkan kemacetan panjang dari Ungaran-Semarang hingga 7 jam lebih. Hingga tadi malam, arus lalu lintas masih tersendat di jalur selatan yang menghubungkan Semarang-Solo-Semarang-Jogja tersebut.
Korban tewas yang menumpang mobil Honda Genio itu warga Perumahan Diponegoro VI/68 RT 5/6, Banyumanik. Mereka adalah Khaerul Soleh, 46, dan Istiqomah, 48 (istri Khaerul), serta dua anak mereka, Raisya Iftika Kairina, 19, dan Salman M. Hasbi, 13.
Korban tewas yang lain adalah Djoko Wasid, 52, dan Endang Sri Sulistyowati, 49. Keduanya warga Banjardowo, Genuk. Djoko dan Endang merupakan suami-istri yang berkendara Daihatsu Zebra H 8658 WA. Satu lagi korban tewas, yakni sopir truk penyebab kecelakaan bernama Jumadi, 58. Dia warga Jalan Gajah RT I/7, Kabupaten Demak. Jumadi meninggal sesaat setelah dirawat di RS Elisabeth. Sedangkan 14 orang korban luka dirawat di UGD RS Banyumanik, RS Elisabeth, dan RSUP dr Kariadi.
Informasi yang dihimpun koran ini di lapangan menyebutkan, kecelakaan terjadi diduga karena rem truk Hino yang disopiri Jumadi itu blong. Truk yang melaju kencang tersebut menghantam Honda Genio yang dikendarai keluarga Khaerul.
Mengapa Genio yang ditumpangi Khaerul sekeluarga bisa terhantam truk pengangkut pasir itu? Rupanya, pada saat truk melaju kencang, Genio milik Khaerul akan berbelok ke kanan (dari arah Semarang) ke perumahan yang ditempati korban. Seperti diketahui, Perumahan Diponegoro tidak jauh dengan lokasi Terminal Banyumanik. Sejajar dengan terminal.
Dihantam truk yang melaju kencang, mobil Khaerul terbalik dan berguling sekitar empat kali ke utara. Genio baru berhenti setelah membentur tiang reklame di dekat tiang lampu lalu lintas di Jalan Karangrejo depan Terminal Banyumanik. Kondisi mobil terbelah dua.
Sementara truk terus melaju dan menabrak Daihatsu Zebra H 8658 WA yang dikendarai Djoko-Endang. Mobil Daihatsu hancur. Djoko-Endang tewas. Sedangkan dua anaknya selamat. Yakni, Suastika Dewi Setyaning, 22, dan Suastika Aulia Rahma, 8.
Berikutnya, truk menabrak angkot H 1172 DC, Mitsubishi pikap L300 H 1882 NC, Toyota Vios B 2075 SH, sepeda motor Honda Supra K 4018 PF, Toyota Innova H 8644 EG, dan truk Hino H 1806 EG. Saat ditabrak, semua kendaraan sedang melaju karena lampu pengatur lalu lintas di samping Terminal Banyumanik menyala hijau. Ketika itu, arus lalu lintas padat merayap.
Saksi mata di lokasi kejadian, Dodok, 26, tukang ojek, menuturkan, ketika itu kondisi jalan raya ramai. Sopir truk Hino, Jumadi, berusaha menginjak rem untuk mengendalikan laju truk. Namun, diduga rem truk blong. Pada saat bersamaan, ban depan kanan truk meletus. Truk oleng dan menabrak delapan kendaraan. (mg6/isk/jpnn/c4/iro)
0 comments:
Post a Comment