Rasanya, tak mungkin ada kehidupan rumah tangga yang tidak luput dari permasalahan. Bahkan, pada pasangan yang dinilai paling rukun sekalipun. Bagaimana dengan para wanita dalam keseharian kita? Mampukah mereka memaafkan suami yang pernah membuat kesalahan? Pengalaman Yuni Indriyati saat menghadapi badai perkawinan akibat isu perselingkuhan suaminya, dan Baby Zelvia ketika suaminya berurusan dengan masalah hukum, mungkin bisa jadi cermin buat kita.
YUNI INDRIYATI (35), ibu rumah tangga “Curhat kepada orang yang tepat"
Setiap manusia tidak ada yang sempurna, karenanya saya berusaha berdamai dengan kejadian yang menimpa rumah tangga saya dua tahun lalu. Saat itu suami saya, bintang iklan dan sinetron Donny Kesuma (37), memiliki kedekatan dengan seorang wanita.
Untuk urusan mencurahkan hati dan unek-unek hati yang terdalam, saya harus memilih orang yang tepat, agar masalah perkawinan tidak menjadi kian rumit.
Setelah melakukan introspeksi, saya menyadari, peristiwa pahit itu terjadi bukan semata-mata kesalahan suami. Sebagai pasangan, saya pun turut andil di dalamnya. Karenanya, saya menempatkan wanita tersebut sebagai saingan, sehingga saya jadi terpacu untuk memperbaiki diri.
Seiring dengan berjalannya waktu, kehidupan rumah tangga kami kini membaik. Kami jadi lebih memahami satu sama lain. Memang, tidak terlontar kata maaf dari suami saya. Namun, Donny mewujudkan permintaan maaf dalam bentuk tindakan dan perhatian. Sebenarnya, memang itu yang saya harapkan. Percuma kan, jika ia berulang kali menyatakan menyesal, namun tidak mewujudkan permintaan maaf melalui perbuatan.
BABY ZELVIA (44), artis
Berserah diri kepada Tuhan
Peristiwa penahanan suami saya, aktor Hengky Tarnando (42), merupakan kejadian yang sama sekali tidak pernah saya duga. Karena itu, ketika ia ditangkap dengan tuduhan memiliki narkoba dalam jumlah besar, saya kaget sekali. Tentunya, waktu itu saya merasa amat marah, sedih, dan kecewa padanya.
Alhamdulillah, hanya dalam waktu seminggu setelah penahanan Mas Hengky, saya sudah bangkit dari rasa kecewa. Selama Mas Hengky dipenjara, saya mencoba belajar menjadi orang yang ikhlas.
Memang sulit, tapi saya percaya, pasti ada rencana baik dari Allah kepada keluarga kami, di balik peristiwa ini. Ketika badai besar perkawinan ini menimpa, saya tidak pernah mengadu kepada siapa pun. Sebab, menceritakan masalah ini kepada orang lain tidak akan membantu Mas Hengky keluar dari penjara.
Setelah menjalani masa hukuman selama 1 tahun 4 bulan, Mas Hengky berubah menjadi orang yang lebih taat beragama. Selama di dalam penjara, saya memang selalu membawakan buku-buku agama untuknya. Ia juga lebih banyak mencurahkan perhatian kepada keluarga dibandingkan sebelum peristiwa itu terjadi. Karena itu, saya makin percaya, pasti ada hikmah di balik setiap masalah yang menimpa, meski awalnya terasa berat.
0 comments:
Post a Comment